"Urip mung mampir ngombe’
(hidup ibarat sekedar mampir minum)
Bukan sebuah konotasi kemandulan dan ketakproduktifan. Namun bermakna produktif yang tak mandul. Sebuah pencarian nilai hidup tanpa henti walaupun dibayang-bayangi absolutisme ketidakpastian dan kefanaan.
Bukankah hidup di dunia itu hanya sementara? Sehingga ketakselesaian dan ketidakpastian menjadi nafasnya?
-Redaksi Digido-